The Day The Earth Stood Still

Entah sudah berapa belas e-mail yang saya terima dalam 2 minggu terakhir ini, yang isinya sama semua : mengajak saya untuk ikut mensukseskan program Earth Hour 2009. Jadi , Earth Hour adalah sebuah acara internasional tahunan yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature/World Wildlife Fund), diselenggarakan setiap Sabtu terakhir bulan Maret, yang meminta rumah dan perkantoran untuk mematikan lampu yang tidak diperlukan dan peralatan listrik selama satu jam untuk memunculkan kesadaran atas butuhnya tindakan menghadapi perubahan iklim.

180px-earth-hour-logo

Masih menurut Wikipedia lagi, Earth Hour 2008 sukses besar, dirayakan di ketujuh benua. Beberapa tempat terkenal di dunia ikut berpartisipasi untuk acara baik ini, Empire State Building (New York City), Sears Tower (Chicago), Golden Gate Bridge (San Francisco), Sydney Opera House (Sydney, Australia), Wat Arun Buddhist Temple (Bangkok, Thailand), Colosseum (Rome, Italia), Royal Castle (Stockholm, Swedia), London’s City Hall (Inggris, Britania Raya), Space Needle (Seattle), dan CN Tower (Toronto, Kanada). Nggak tau di Indonesia ya, apa malam itu Monumen Nasional (Monas) juga ikut berpartisipasi juga. Hehehe.

Earth Hour tahun ini akan diadakan lagi pada Sabtu 28 Maret 2009 besok, mulai jam 20.30. Pertanyaan terbesarnya sekarang adalah,

“Seberapa banyak orang sih yang cukup peduli ikut berpartisipasi mengikuti acara ini?”.

Dan dalam skala kecil, apakah saya juga mau ikutan ber-gelap-gelapan ria selama sejam, atas nama menyelamatkan perubahan iklim dunia yang semakin parah ini?

Sebelum saya jawab (dan mungkin Anda menjawabnya juga), saya teruskan cerita lain tentang usaha menyelamatkan bumi ini ternyata tidak hanya berhenti di Earth Hour diatas tadi.

Bulan ini adal lagi sebuah program yang dikasih nama Hari Hening Sedunia. Baru dengar? Kalo saya sih iya. Hehehe. Intinya sih hampir samam dengan Earth Day, dalam satu hari (21 Maret 2009) ini kita diajak untuk hening selama 4 jam, menghentikan aktivitas yang memicu pencemaran lingkungan. Yaitu antara jam 10:00 – 14:00. Hari Hening Sedunia ini TERNYATA sudah dilakukan selamam 2 kali di Indonesia. Busett, kemana aja gue yah.. Oh iya, liat infotainment pastinya. Hehehe. Dan kalau dilakukan, bisa menyelamatkan kelestarian Planet Bumi, diantaranya mereduksi pengeluaran gas karbon hingga 20.000 ton pada saat itu saja.

Alasan pemilihan tanggal yang telah diutarakan secara umum di tingkat global itu, katanya, terkait dengan inklinasi matahari terhadap bumi, saat titik kulminasi matahari berada persis 90 derajat terhadap sumbu vertikal pada pukul 12.00 di garis ekuator. Rumit ya bacanya. Saya sih nggak paham artinya secara detail. Mungkin ibarat orang kawinan, tanggal ini adalah tanggal baik untuk melangsungkan sebuah kegiatan besar. Heheh. Idenya, ini semula berangkat dari kenyataan peringatan Hari Nyepi di Bali, ternyata bisa membuat lingkungan ini lebih bersih dan baik untuk semuanya.

So..

Balik lagi ke pertanyaan diatas: Apakah kita cukup peduli untuk mencoba ikut mensukseskan program sederhana tapi bisa berarti besar bagi ‘kesehatan’ bumi kita ini? Kalo saya sih, kayanya mau ikutan ah *kaya apaan aja ya*. Karena :

  1. Hari Hening Sedunia Sabtu 21 Maret, dari jam 10:00-14:00 itu adalah jam-jam dimana saya ada di kantor. Jadi selama 4 jam itu, saya boleh nggak ngapa-ngapain kan? Katanya harus ‘hening’ dan tidak boleh melakukan aktivitas yang memicu pencemaran lingkungan. Kalo ngobrol2 dan ngegosip antar teman sekantor, itu juga ga boleh karena bisa mencemari lingkungan. Lingkungan kerja di kantor jadi nggak kondusif karena gosip yang kita buat. Hehehe.
  2. Earth Hour Sabtu 28 Maret. Mematikan lampu dan peralatan listrik yang tidak dibutuhkan selama satu jam, 20:30-21:30. Gampang, lah. Cuma mematikan doang, kan? Anggap aja mati lampu, toh selama ini kita sudah sering mengalami mati mendadak oleh PLN kan? Matiin aja listik kamar atau rumah kita, toh acara TV juga nggak ada yang bagus kan kalo malam minggu? *loh?*. Terus keluarlah melihat dunia luar. Perhatikan, ada nggak bangunan-bangunan komersial atau pemerintah yang juga mematikan listriknya. Hitunglah. Pasti nggak banyak. Hehehe.
  3. Kalau sudah selesai, sepeti biasa… write it down. Jadi punya bahan buat nulis blog kan? 😀

Itu sih kalo saya… kalo kamu?

2 comments so far

  1. yessymuchtar on

    PERTAMAX!

    wouw..mas…

    kok aku malah gak terima email semacam itu sama sekali ya???

    Apa karena aku gak ada tampang untuk ikutan berbuat sesuatu terhadap hal hal semacam ini? weh…so shallow deh tu orang! *loch!?*

    Aku udah nonton planet Earth. Dan itu makin bikin aku takut …gimana nanti kedepannnya kita ya? bakalan tenggelam gak ya kalo semua es es dikutub itu mencair..*serem ih*

    So thats why…
    Aku pernah ikutan caramu yang gak karuan itu…beli buku tapi gak minta diplastikin! hebat gak!?!?

    Terus belanja ke minimarket juga sama…gak minta diplastikin…tapi sebagai gantinya aku memang bawa tas kain dari rumah…

    Dan kalo urusan mati lampu…

    Minggu ini rumahku dapat selebaran informasi kalo kena pemadaman mati listrik dari PLN selama 3 hari berturut turut selama 5 jam dari jam 10 pagi sampe jam 3 sore.

    Berarti aku udah ikutan donnn ya???

    Ya kan???
    Iya dooonnnn….*PLAKKK*

  2. ryudeka on

    Ya itu mungkin PLN nya terlalu excited menyambut Earth Hour nya! Dia bikin program sendiri, Earth Day! Jadi mau dipadamin selama berhari-hari…..


Leave a comment